Tepat Guna Adalah

Tepat Guna Adalah – Dengan teknologi yang tepat, para inovator pedesaan berusaha memecahkan beberapa permasalahan masyarakat dengan teknologi yang sederhana dan murah. Pekerjaan mereka memerlukan dukungan berbagai pihak.

Yuli Sunaryo menunjukkan bahan-bahan yang diolah dengan mesin pencacah dan pencacah multifungsi di XXIII. Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (20/10/2022) menggelar acara teknologi tepat guna nusantara (TTGN). Mesin yang ia ciptakan bersama Heri Irawan berhasil menjadi juara pertama kompetisi TTGN Unggulan TTG tingkat nasional.

Tepat Guna Adalah

Tepat Guna Adalah

Pada Rabu dan Jumat (19-21/10/2022), ajang Teknologi Relevan Nusantara atau TTGN XXIII di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat akan menampilkan inovator pedesaan. Ia mencoba memecahkan beberapa masalah masyarakat dengan menggunakan teknologi sederhana dan murah.

Unit Bisnis Teknik Mesin Unnes: Teknologi Tepat Guna

Nana Mulyana, aparat Desa Sindangjawa, Cirebon, tersenyum saat memamerkan mesin penggulung dan pemotong tepung multifungsi yang baru dibelinya di acara TTGN, Kamis (20/10/2022). Teknologi tepat guna dari Lampung ini akan membantu pengelolaan lahan secara ekologis di kawasan tersebut.

Mesin senilai Rs 4,3 crore ini dapat mencacah singkong, jagung, kopi, minyak sawit keras, dan bahkan kotoran hewan untuk dijadikan kompos. Dengan alat ini Anda juga bisa menyiapkan tepung dengan diameter 2 milimeter.

Tahun ini, KWT mulai bertani di desanya dengan menggunakan kompos dari batang pisang, jerami, dan kotoran hewan. Namun, proses pembuatannya membutuhkan banyak tenaga kerja dan biaya mahal. Misalnya, penghitungan sepuluh kilogram (kg) ranting pisang dulunya dilakukan secara manual.

Setiap warga bisa memotong total tiga karung batang pisang sekitar 180 kg per hari. Upah hariannya Rp 100.000 per orang. “Sebenarnya kami membutuhkan sekitar 1.200 kg per hari. Kalau menggunakan tenaga kerja pasti akan lebih mahal. “Makanya kami membeli mobil ini,” katanya.

Kemendesa Pdtt Fasilitasi Paten Dan Pemasaran Teknologi Tepat Guna Nusantara

Menurutnya, mesin tersebut mampu memotong 30-40 karung yang berisi sekitar 2.400 batang pisang. Dengan cara ini, pemerintah desa dapat menghemat anggarannya dan menghasilkan lebih banyak kompos. Akhirnya, petani mendapat manfaat dari pertanian organik.

Mesin pom-pom mini pintar karya Agus Salim dipamerkan pada pameran XXIII. Peristiwa teknologi relevan nusantara di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Alat ini berpotensi menjadi pemenang dalam kategori “Inovasi Teknologi Tepat Guna 2022”.

Selain itu, alokasi pupuk bersubsidi negara kini dikurangi. Beberapa petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi yang harganya jauh lebih mahal. Karena lahannya tidak sesubur dulu, pemerintah desa dan warga pun berupaya menanam secara ekologis.

Tepat Guna Adalah

“Tanah di Sindangjawa sakit parah karena banyak bahan kimia. Saat ini produksi padi sekitar 5 ton gabah kering panen per hektar. “20 tahun lalu, tiap hektar bisa menghasilkan 7 ton gabah. KVT juga memupuk lahan seluas 700 m2 dengan pupuk organik.

Pdf) Teknologi Tepat Guna

Hasilnya tidak buruk. Tanaman cabai, tomat, terong, semangka tumbuh. Bahkan, beberapa waktu lalu, Pemkot dan warga sempat mencicipi 18 buah semangka hasil panen. “Oleh karena itu, tahun depan kami akan mencoba membuat kompos seluas 1 ha. “Lagipula sudah ada mesin pencacahnya,” kata Nana.

Optimisme ini dihasilkan dari penggunaan teknologi TTG yang tepat guna. Selain ramah lingkungan, TTG juga lebih murah, sederhana, mudah perawatannya, dan tentunya memenuhi kebutuhan masyarakat. Teknologi berulang lahir dari tangan para inovator pedesaan.

Misalnya, mesin multifungsi yang menggiling dan mencacah tepung ini lahir dari ide Yuli Sunarya (39) dan adiknya Heri Irava ​​​​(32). Lampung, warga Tulang Bawang Barat, awalnya merasa malu dengan limbah batang singkong dan kelapa sawit yang dikumpulkan dan tidak dimanfaatkan di daerahnya.

Dengan pengalaman di bidang pengelasan dan otomotif, mereka telah membuat mobil sejak tahun 2020. Banyak tetangga yang meragukannya. Selain itu, banyak juga mesin pemotong rumput yang beredar.

Wali Kota Banjar Raih Lencana Bakti Desa Utama Dalam Acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (gttgn) Xxiii Tahun 2022

Suasana pameran berbagai teknologi dari desa-desa sepanjang tahun XXIII. Acara Teknologi Tepat Guna Nusantara di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Rabu (19/10/2022). Teknologi sederhana dan tepat guna dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan.

Kemudian mereka menciptakan mesin pemotong rumput multifungsi, keunggulannya adalah roda gila yang menstabilkan mesin dan bilah khusus. Keunggulan tersebut salah satunya membuat karya Sunaryo dan Heri menjadi juara pertama kompetisi TTGN 2022 kategori TTG Terpilih tingkat nasional.

Dalam dua tahun terakhir, mereka telah memproduksi sekitar 150 mesin dalam tiga tipe dengan harga Rp 3,7 juta, Rp 4,3 juta, dan Rp 9,5 juta. Pemasarannya juga melampaui Lampung. Sunaryo yakin acara TTGN yang didukung majalah ini akan meningkatkan penjualan produk.

Tepat Guna Adalah

“Kami berharap pemerintah dapat memanfaatkan mesin ini dalam program bantuan mesin pertanian. Memang selama ini masyarakat sudah banyak mendapat bantuan, namun mereka mengandalkan bantuan dari perusahaan besar. Ada juga impor. “Pemerintah harus mendukung inovasi warga desa,” kata Heri.

Teknologi Tepat Guna Untuk Kemandirian Desa

Kabar juga datang dari Wahyu (46), warga Desa Cisampih, Sumedang, Jawa Barat. Seorang lulusan sekolah dasar menemukan cangkang palem. Inovasi ini muncul ketika ia melihat selama puluhan tahun warga hanya menggunakan pisau untuk mengupas kulitnya.

Selain rawan cedera pada jari, cara lama juga tidak efektif. Ia mencontohkan, warga bisa menghabiskan waktu delapan jam untuk mengupas sekitar 2 kg buah sawit. “Tetapi setelah menggunakan alat ini, sehari bisa mengupas 20-25 kg. Sehingga produksinya meningkat.”

Potret alat pengupas buah kurma Wahyu yang dipamerkan pada abad XXIII. Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (20 Oktober 2022) acara Teknologi Relevan Nusantara.

Dalam dua tahun terakhir, Wahyu telah menghasilkan lebih dari 100 alat musik bernama Kopclang. Pengusaha mikro, kecil dan menengah juga tertarik untuk menemukannya, harga bervariasi dari 50 hingga 150 ribu rubel. Apalagi saat Ramadhan, desa tersebut berubah menjadi sentra produksi buah kurma.

Warga Cilegon Adu Inovasi Teknologi Tepat Guna, Ini Yang Jadi Juara

Namun, mudah untuk mengikuti alat kayu berupa klem pengikat besar seluas satu hektar. “Masyarakat Cisampih sekarang sudah bisa membuat alat-alat tersebut. Saya tidak buruk jika ada yang mengulanginya. “Tapi kalau alat ini inovasi saya, harusnya pemerintah mendapat hak patennya,” ujarnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskander menjanjikan dukungan kepada warga TTG. “Semua hasil (TTGN) ini juga akan kami upayakan untuk dipatenkan di bawah Hak Kekayaan Intelektual (IPR). (Itu) kelengkapan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal,” ujarnya.

Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, akan memberikan pidato pada acara Teknologi Tepat Guna Nusantara ke-23 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Rabu (19/10/2022). Pihaknya berkomitmen untuk menggalakkan penggunaan teknologi relevan di daerah.

Tepat Guna Adalah

Ia memastikan, puluhan inovasi dengan nama TTGN XXIII akan didaftarkan di direktori elektronik Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal – PDTT. Pemerintah dan masyarakat kemudian dapat membeli teknologi tersebut. Pemerintah desa sebenarnya tidak perlu melalui lelang lagi ketika memberikan kontrak.

Teknologi Tepat Guna Pemanfaatan Limbah Plastik Untuk Bahan Paving Block

Selain itu, UU Desa Nomor 6 Tahun 2014 memberikan kewenangan kepada pemerintah pusat untuk menggunakan TTG dalam pembangunan hingga tingkat desa. Selain itu, warga telah menciptakan ratusan ribu karya sejak tahun 2015.

Data Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) menunjukkan 909.004 alat produksi warga TTG digunakan di bidang pertanian selama periode tersebut. Halim juga menyebutkan, 653 ribu 986 unit digunakan pada peternakan, dan 450 ribu 466 unit digunakan pada sektor perikanan.

Berbagai inovasi tersebut turut membantu membangun kembali perekonomian daerah pasca pandemi Covid-19. TTG sederhana dan murah ini tidak akan mati. Namun dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Ingatlah bahwa mengembangkan teknologi yang tepat bukan sekedar keajaiban dengan kata-kata.

Jawa Barat Cirebon Teknologi Tepat Guna Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Inovasi Pedesaan Daerah Teknologi Tepat Guna Nyata Untuk Nusantara xxiiiPod 2001 Impres no yang tidak merusak lingkungan dan mudah dimanfaatkan oleh masyarakat, menciptakan nilai tambah dari aspek ekonomi dan ekologi .

Teknologi Tepat Guna: Pengertian Hingga Syarat Yang Melekat

Singkatnya, teknologi tepat guna adalah teknologi yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat. Konsep “hit the mark” berarti bahwa teknologi tersebut cocok untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang ada. Bermanfaat artinya teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dan memberi nilai tambah bagi kehidupan masyarakat.

Produk yang masuk dalam kategori “teknologi relevan” bukan sekadar teknologi baru yang tidak bermanfaat. Teknologi baru ini diciptakan khusus untuk memenuhi kebutuhan teknologi masyarakat, namun dengan cara yang lebih sederhana dan efisien.

Suatu alat dikatakan cocok jika mempunyai 4 kriteria yang dapat dijadikan tolak ukur. Di bawah ini adalah penjelasannya

Tepat Guna Adalah

Contoh teknologi yang cocok adalah traktor. Teknologi ini sangat cocok untuk digunakan dan dikembangkan di pedesaan, terutama di daerah yang sebagian besar masyarakatnya memperoleh penghasilan dari bertani atau hortikultura.

Pt. Aplikasi Tepat Guna

Berkat penggunaan teknologi traktor, para petani tidak perlu lagi menggunakan tenaga hewan ternak seperti kerbau untuk membajak sawah atau petani sendiri untuk berlari kencang. Jadi, selain lebih irit dan bertenaga, penggunaan traktor ini tentu lebih hemat biaya.

Pompa piston hidrolik adalah teknologi cocok yang saat ini sedang dikembangkan di banyak kota yang menggunakan air. Teknologi pemompaan ini dapat ditemukan di beberapa daerah pegunungan atau pedesaan dengan struktur tanah berbukit. Misalnya kawasan Puncak di Jawa Barat.

Pompa ini bekerja seperti trafo air hidrolik, dimana pada bagian “Hydraulic head” dan ketika air masuk ke dalam pompa dengan tekanan tertentu maka air yang dihasilkan akan lebih banyak dengan tekanan yang normalnya akan lebih kecil.

Teknologi ini juga cukup ramah lingkungan karena tidak menggunakan minyak atau gas sebagai bahan bakarnya.

Wakil Bupati Seluma Menghadiri Pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara Xxiii Tahun 2022 |

Masyarakat di pedesaan kini semakin sadar akan manfaat teknologi. Sayangnya, tidak semua masyarakat pedesaan di Indonesia mempunyai informasi yang sama.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya salah satu teknologi relevan yang banyak diterapkan, yaitu penyebar pupuk. Mesin ini akan memudahkan petani dalam menyebarkan pupuk dengan lebih cepat dan merata.

Pompa air yang menggunakan tenaga pompa sepeda ini merupakan penemuan insinyur Inggris John Leary. Awalnya, teknologi pompa air ini digunakan untuk irigasi dan distribusi air ke seluruh Guatemala.

Tepat Guna Adalah

Berbeda dengan pompa air yang sebagian besar menggunakan mesin diesel atau listrik, teknologi ini hanya menggunakan tenaga manusia.

Bunga Rampai Teknologi Tepat Guna Bidang Peternakan

Tags: Makalah Penelitian Akademik, Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen Berprestasi, Guru Unggulan, Kampus Terakreditasi, Kampus UMA, Riset, Teknologi Relevan, UMA Berprestasi, Universitas Medan, Pemeringkatan Universitas, Standar Teknologi Relevan Universitas Internasional, Artikel Terkait

Tepat guna, teknologi tepat guna pompa air, teknologi tepat guna sampah, teknologi tepat guna pompa air tanpa listrik, teknologi tepat guna perangkap nyamuk, teknologi tepat guna adalah, teknologi tepat guna alat pembasmi nyamuk, cv teknologi tepat guna, teknologi tepat guna pengolahan sampah, alat teknologi tepat guna, mesin tepat guna, teknologi tepat guna pembasmi nyamuk

Leave a Comment